Kamis, 26 Desember 2013

Analisis Network pada BLK

Setiap perusahaan pastilah memiliki desain jaringan sendiri terkait dengan rantai pasok dari perusahaan. Dalam menentukan desain jaringan rantai pasoknya, terdapat beberapa keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain :
-    Keputusan tentang lokasi fasilitas produksi, gudang dan dimana akan membeli bahan baku
-    Peran fasilitas: apa peran tiap fasilitas? Proses apa yang dilakukan di setiap fasilitas?
-    Alokasi kapasitas: berapa besar kapasitas yang dialokasikan di setiap fasilitas?
-    Keputusan tentang aliran produk atau barang pada fasilitas-fasilitas tersebut
-  Alokasi pasar dan supply: pasar apa yang harus dilayani setiap fasilitas? Sumber supply mana yang harus memasok setiap fasilitas? 
- Keputusan outsourcing: apakah mengerjakan sendiri suatu kegiatan tertentu atau mensubkontrakkan ke pihak lain. 
Network dalam supply chain management


Sebagai sebuah Supermarket, pastilah BLK memiliki jaringan khusus terkait dengan rantai pasok yang berjalan di BLK. Hal ini berhubungan dengan proses bisnisnya yaitu  menyediakan berbagai macam produk demi untuk memenuhi keinginan pelanggan-pelanggannya. BLK sendiri menjual berbagai macam produk seperti Fresh Food, barang kebutuhan sehari-hari (seperti detergen, sabun, alat mandi, bumbu masakan, makanan ringan, roti), dan alat-alat rumah tangga. Selain itu BLK juga menyediakan pakaian, kosmetik, alat tulis, CD/kaset dan berbagai macam kebutuhan lainnya. Dengan banyaknnya jenis barang-barang tersebut, BLK juga menyediakan berbagai macam merk untuk masing-masing jenis barangnya. Dengan demikian perusahaan BLK pastilah memiliki banyak sekali supplier untuk barang-barang yang dijualnya dan tentu saja suppliernya berasal dari berbagai macam tempat.

Pak AJ, narasumber kami menjelaskan secara umum mengenai network yang ada di BLK. Dalam network nya terdapat supplier yang tersebar dimana-mana, BLK sendiri dan lalu langsung ke tangan konsumen. Hal ini dirasa tidak terlalu kompleks karena BLK tidak membuka cabang sehingga tidak ada alur yang mengharuskan BLK mengirimkan barangnya ketempat lain. Alur berhenti pada BLK itu sendiri untuk kemudian produk-produknya dibeli oleh kustomer. BLK juga tidak perlu menentukan harus membuka fasilitas (cabang) dimana lagi agar distribusinya hemat karena memang hanya ada satu BLK saja di Surabaya.

Dalam berhubungan dengan para supplier-nya yang banyak dan ada dimana-mana itu, BLK tidak menggunakan sistem khusus seperti pada, misalnya SAP yang mendata supplier-suppliernya. Pencatatannya masih dilakukan secara manual. Untuk berkomunikasi dengan supplier pun, BLK masih menggunakan fasilitas telepon atau bertatap muka langsung dengan supplier-nya. Penanggung jawab dari BLK sendiri dalam berhubungan dengan supplier pun dibagi-bagi. Narasumber kami, Pak AJ merupakan penanggung jawab untuk masalah barang supermarket seperti pengadaan termasuk juga berhubungan dengan suppliernya. Ada juga yang bertanggung jawab untuk barang berupa pakaian-pakaian, kosmetik, alat tulis dan lain sebagainya. Sehingga supplier-supplier dari masing-masing jenis barang langsung berhubungan dengan penanggung jawab sesuai dengan jenis barang yang menjadi tanggung jawabnya baik itu melalui telepon maupun tatap muka langsung.


Sekian analisis kami mengenai network yang ada BLK. Untuk analisis aspek yang lain, nantikan postingan kami berikutnya :D.

0 komentar:

Posting Komentar