Pada sebagian
besar perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang retail ataupun wholesaler, tentunya aktifitas pengadaan merupakan aktifitas yang
memiliki peran yang sangat signifikan demi keberlangsungan bisnis yang
dijalani. Hal ini dikarenakan, seluruh barang yang dijual oleh mereka
didapatkan dari aktifitas pengadaan itu sendiri. Dan tentu saja aktifitas
pengadaan ini juga dianggap penting oleh pihak BLK. Setiap harinya, di bagian
gudang tidak pernah sepi akan kedatangan para sales dari berbagai macam supplier
BLK. Para sales tersebut harus datang
langsung ke BLK untuk memasok barang-barang miliknya. Hal ini dikarenakan, aktifitas
pengadaan yang ada di BLK semuanya masih dilakukan secara manual.
Dari
pemaparan yang telah disampaikan oleh Bapak AJ, beliau menjelaskan bahwa
aktifitas pengadaan masih dilakukan secara face-to-face
dengan pihak supplier ataupun via
telepon. Pada postingan sebelumnya (re: Alur Supply Chain pada Supermarket BLK)
pun telah dijelaskan alur mulai dari pihak sales
datang ke BLK hingga barang yang dibeli oleh pihak BLK terdisplay di rak-rak
yang ada. Dimana jika pihak supplier
ingin memasok barang ke pihak BLK, bagian sales
dari perusahaan mereka harus datang langsung dan melakukan deal pembelian dengan Pak AJ, dan jika telah terjadi persetujuan,
maka barang yang dipesan oleh Pak AJ akan dikirim besok harinya. Pembuatan Purchase
Ordernya pun masih sangat manual, dengan dituliskan pada nota-nota yang
nantinya akan disimpan oleh Pak AJ dan pihak sales. Pada saat kami melakukan survey pun, diatas meja kerja milik
Pak AJ banyak nota-nota PO. Tidak hanya melalui face-to-face, jika sales
tidak datang ke BLK namun pihak BLK ingin membeli barang dari supplier
tersebut, maka dilakukan order via telepon. Dengan melakukan order via telepon
ini, lebih praktis dan tidak perlu memakan waktu lama untuk menunggu sales datang ke BLK.
Mengapa semuanya
masih manual? Apa tidak repot dan ribet? Namun dari penuturan Pak AJ sendiri, beliau
mengatakan bahwa beliau nyaman dengan aktifitas pengadaan yang dilakukan
seperti itu. Karena beliau ingin melakukan komunikasi secara langsung dengan
pihak supplier agar nantinya tidak
terjadi misunderstanding dan
pemahaman menjadi lebih baik satu sama lainnya. Lalu bagaimana dengan nota-nota
PO yang banyak dan menumpuk tersebut? Apakah tidak repot untuk
mendokumentasikan seluruh nota-nota tersebut? Apalagi mereka melakukan
pengadaan hampir setiap harinya. Namun dijawab santai pula oleh Pak AJ bahwa
ada bagian tersendiri yang mengurus masalah dokumentasi dari nota-nota
tersebut. Semuanya tidak dikerjakan sendiri oleh Pak AJ. Namun tetap, menurut
kelompok kami, terjadi banyak ketidak-efesiensi-an dari proses bisnis yang
dijalani oleh BLK tersebut. Pertama, pengadaan yang dilakukan masih sangat
tradisional, dengan face-to-face
seperti itu, kami merasa waktu yang dibutuhkan sangat lama, sama sekali tidak
efisien, belum lagi banyak sekali sales yang mengantri untuk bertemu dengan Pak
AJ, sehingga sales tersebut harus
mengantri sangat lama untuk akhirnya dapat melakukan deal dengan Pak AJ. Menurut kami , masih sangat kurang adanya efisiensi
pada aktifitas pengadaan ini. Belum lagi banyaknya resource yang dibutuhkan untuk menghandle berbagai macam hal
mengenai pengadaan ini, karena sifatnya yang masih tradisional dan membutuhkan
banyak pihak untuk menghandle. Manager purchasing
saja ada beberapa orang yang dibagi untuk pembelian produk-produk tertentu. Dan
mereka masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya IT yang dapat menjadikan
proses bisnis mereka menjadi lebih efektif dan efisien.
Kepada Yth,
BalasHapusTo : PERUSAHAAN BUMN
& SWASTA NASIONAL.
Di Tempat.
Up/attn : Pimpinan Perusahaan, HRD & Finance Manager , Accounting
Perihal : Surat Perkenalan & Kerjasama
Terlampir : 1 Perincian Penerbitan Bank Garansi & Surety Bond
Dengan Hormat,
Salam hangat dari PT. JASA MULYA ABADI (Consultan Bank Garansi Dan Asuransi)
Perkenankan kami untuk memperkenalkan perusahaan kami, PT. JASA MULYA ABADI .
Dimana kami telah di back up beberapa perusahaan Asuransi Kerugian Swasta Nasional Maupun BUMN serta Perusahaan kami telah ditunjuk untuk memasarkan bank garansi yang terbitkan oleh Bank diantaranya:BANK BNI , BRI , BCA , BII , EXIM , DKI , BTN , SINARMAS , MUTIARA , AGRA , KALTIM , SUMSEL , BUMIPUTERA , serta bank dan Asuransi Penerbit lainnya.Pada kesempatan ini kami menawarkan kerjasama dibidang penerbitan bank Garansi / Surety bond,dimana didalam penerbitannya kami memberikan prosedur relatif mudah yaitu : NON COLLATERAL (Tanpa Agunan), Serta Jaminan polis siap kami antar.
Jasa General Insurance Bank Garansi Dan Asuransi Yang Kami Tawarkan Diantaranya :
Ø JAMINAN PENAWARAN (Bid Bond)
Ø JAMINAN PELAKSANAAN (Performance Bond)
Ø JAMINAN UANG MUKA (Advance Payment Bond)
Ø JAMINAN PEMELIHARAAN (Maintenance Bond)
1.Contractor all risk (CAR)
2.Conprenshive general liability ( CGL)
3.Workman compensation liability (WCL)
4.Automobile liability (AL)
5.Custom bond
6.Property all risk (PAR)
7.Erection all risk ( EAR)
8.Marine hull insurance (MH)
9.Cargo
10`. Sp2d Akhir Tahun ( Surat Perintah Pencairan Dana )
Besar harapan kami kiranya perusahaan kami diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan bapak/ibu kelola terutama dalam hal perlindungan terhadap resiko (Wan Prestasi) baik itu proyek yang sedang berjalan / akan dilaksanakan maupun proyek yang sudah berjalan kami memberikan prosedur yang relative mudah yaitu proses cepat serta jaminan polis siap di antar.
Demikianlah penawaran dari kami, semoga ini merupakan awal kerjasama yang baik dan berkesinambungan dimasa yang akan datang,atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
salam .
KHAIDIR MUIS
Div.Marketing
PT. JASA MULYA ABADI
(Insurance – Bank Guarantee & Surety Bond)
Jl. Harapan Mulya IV No. 38, Kemayoran - Jakarta Pusat
Telp : 021-4260719 (Hunting)
Fax : 021-4252048
Email : khaidirmuis.jma@gmail.com
Mobile : 081367312690