Dan akhirnya... |
Perjalanan
kami mencari perusahaan untuk studi kasus MRP terus berlanjut. Setelah ke LM
yang secara garis besar sudah menerapkan MRP, kami kembali berkeliling untuk
menemukan perusahaan lain. Dan bertemulah kami dengan Toko BNN.
Toko BNN
merupakan swalayan yang berlokasi di Jalan Manyar Kertoarjo. Swalayan ini sudah
berdiri selama 25 tahun, dan swalayan ini tetap ramai dikunjungi oleh
masyarakat. Cuaca mendung saat itu tak memberhentikan kami untuk bekunjung ke BNN.
Setibanya disana, kami sempat bingung harus menemui siapa untuk menanyakan hal
yang berhubungan dengan rantai pasok di BNN ini. Lalu bertemulah kami dengan
seorang bapak di bagian informasi. Kami langsung bilang bahwa kami akan
melaksanakan survey mengenai penerapan manajemen rantai pasok di BNN. Beliau
tidak bisa memberi ijin secara langsung, sehingga beliau menelpon ke bagian
yang lebih berwenang.
Kami menunggu
sambil mendengar pembicaraan beliau dengan bagian yang berwenang itu. Dan dari
pembicaraan mereka, kami dapat langsung menangkap bahwa kami harus menyerahkan
proposal pengajuan mengadakan survey terlebih dahulu. Kami mencoba menawarkan
untuk menyerahkan surat ijin mengadakan survey kepada beliau, namun ternyata
dengan surat saja tidak cukup. Dengan berat hati, bapak bagian informasi
tersebut menolak kami untuk melaksanakan survey di BNN. Akhirnya, kami pun
pulang dan melanjutkan perjalanan kami sebelum hujan mulai turun.
Setelah berputar-putar,
kami menemukan tempat lagi yang menjadi calon perusahaan yang akan kita survey
alur rantai pasoknya. Perusahaan itu adalah RBN. RBN merupakan toko yang
menjual busana muslim untuk pria dan wanita mulai dari anak-anak sampai dewasa
lengkap dengan berbagai macam aksesorisnya. Keadaan toko saat itu sedang tidak
terlalu ramai sehingga kami dapat meminta waktu sedikit ke pekerja yang ada
disana. Kami bertanya kepada siapakah kami harus menemui untuk melakukan survey
tenang alur rantai pasok di RBN ini. Dihubungilah bagian tersebut dan kami
langsung menemui beliau diruang staff di dekat gudang.
Beliau adalah
Bapak AW, Sales Manager dari Toko RBN ini. Beliau menerima kami dengan senang
hati dan senyum yang lebar. Langsung saja kami mengajukan pertanyaan-pertanyaan
dan Pak AW bercerita.
Dari yang kami tangkap, RBN sudah menerapkan MRP namun dengan skala sederhana.
RBN sudah menerapkan TI dalam kegiatan rantai pasoknya. Sistem yang digunakan
merupakan sistem yang di gunakan dari pusatnya Bandung sana. Sedangkan yang
tersebar di wilayah-wilayah adalah sebagai user. Meskipun masih dalam skala
yang sederhana, penggunaan TI tersebut sudah membantu mereka dalam melakukan
aktifitas perusahaan sehari-hari
Selesai survey
dengan Pak AW, kami
sekelompok sempat mendiskusikan apakah kita akan menggunakan RBN untuk studi
kasus kami. Setelah berdiskusi kami memutuskan mencari perusahaan lagi, karna
di RBN sistemnya sudah dikendalikan dengan pusat sehingga kami tidak bisa
mencari solusi untuk MRPnya. Kemudian, kami mencari lagi dan bertemulah kami
dengan perusahaan BLK.
BLK merupakan
swalayan yang sudah berdiri lama di daerah Ngagel. Kami tak langsung menemui
orang yang bersangkutan. Kami menunggu sebentar sambil di bagian bergudangan
dan kantor, sambil mengamati aktifitas mereka.
Kami bertemu dengan manager Purchasing barang supermarket bernama Bapak AJ. Pak AJ menjelaskan kepada kami rantai pasok yang ada di BLK ini dan dari pernyataan Pak AJ, kami pun menemukan permasalahan rantai pasok yang harus diselesaikan…
Kami duduk di kursi antrian sebelum bertemu dengan Pak AJ |
Penyeleksian barang yang masuk di BLK oleh karyawan |
Kami bertemu dengan manager Purchasing barang supermarket bernama Bapak AJ. Pak AJ menjelaskan kepada kami rantai pasok yang ada di BLK ini dan dari pernyataan Pak AJ, kami pun menemukan permasalahan rantai pasok yang harus diselesaikan…
Lalu permasalahan seperti apa sih yang sebenarnya ada di BLK? Temukan jawabannya di postingan kami berikutnya :D
Credit : picture retrieved from http://hovelingi.wordpress.com/2013/12/05/finally-a-reading-response-2/
0 komentar:
Posting Komentar